Tuesday, October 16, 2012

Cara Pemesanan Tiket Kereta Api

Berbagai perubahan ke arah yang positif telah dilakukan oleh PT KA. Dari kesemua perubahan itu, menurut saya pribadi yang paling tampak adalah dalam hal ticketing. Dahulu untuk memesan tiket kereta api kita harus berdesak-desakan di stasiun bahkan harus antri seharian demi sebuah tiket. Sekarang nampaknya sedikit berubah, kita dapat memesan tiket kereta api dengan berbagai cara.

Rail Box
PT KA bekerja sama dengan BNI menerbitkan sebuah kartu yang disebut dengan Rail Card. Krtu tersebut dapat diisi dengan sejumlah tertentu saldo yang dapat digunakan untuk reservasi tiket KA. Namun pemesanan tiket hanya dapat dilakukan melalui mesin-mesin yang disebut Rail Box. Saat ini Rail Box dapat dijumpai di sejumlah stasiun dan pusat perbelanjaan.

Alfamart / Indomaret / Kantor Pos
Pemesanan tiket KA juga dapat dilakukan melalui dua minimarket tersebut. Untuk memesan tiket KA anda akan dikenakan biaya reservasi 7500 rupiah. Anda akan mendapatkan sebuah struk pemesanan yang harus ditukarkan lagi dengan tiket KA di stasiun keberangkatan paling lambat satu jam sebelum kereta berangkat.

Pemesanan Online
Mulai beberapa bulan yang lalu anda dapat memesan tiket kereta api secara online. Pemesanan dapat dilakukan di website PT KA www.kereta-api.co.id. Pembayaran harus anda lakukan paling lambat dua jam setelah pemesanan melalui atm terdekat. Setelah itu tiket akan dikirimkan melalui email anda.

Call Center 121
Jika anda memiliki pulsa lebih, anda dapat melakukan pemesanan tiket KA melalui call center 121. Pembayaran dapat dilakukan melalui ATM. Anda harus menukarkan bukti pembayaran dari ATM di loket stasiun keberangkatan.

KEUNTUNGAN, HAMBATAN, DAN PERKEMBANGAN TERKINI FUEL CELL



A.    Keuntungan dan Hambatan dalam Pengembangan Fuel Cell
            Beberapa benefit yang dapat diperoleh dalam penggunaan teknnologi fuel cell, antara lain:
1.      Transformasi Energi yang Singkat
Ketika fuel cell digunakan untuk menghasilkan energi listrik maka fuel cell hanya membutuhkan sedikit transformasi energi, yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Lain halnya mesin kalor yang harus mengubah energi kimia menjadi energi panas kemudian menjadi energi mekanik yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik. Fuel cell yang diaplikasikan untuk menggerakkan motor listrik memiliki jumlah transformasi energi yang sama dengan mesin kalor, tetapi transformasi energi pada fuel cell memiliki efisiensi yang lebih tinggi.
2.      Suhu Operasional Rendah
Fuel cell hanya memerlukan sedikit waktu pemanasan. Sehingga resiko operasional pada temperatur tinggi dapat dikurangi dan efisiensi termodinamik dari reaksi elektrokimia dapat lebih baik.
3.      Efisiensi Tinggi
Konversi energi fuel cell biasanya lebih effisien daripada jenis pengubah energi lainnya. Efiensi konversi energi dapat dicapai hingga 60-80%. Karena fuel cell tidak menggunakan proses pembakaran dalam konversi energi, maka efisiensinya tidak dibatasi oleh efisiensi siklus Carnot.
4.      Tidak Mengeluarkan Emisi Berbahaya
Fuel cell hanya akan mengeluarkan uap air apabila memakai hidrogen murni. Namun ketika memakai hidrogen hasil dari reforming hidrokarbon atau fosil maka harus dilakukan uji emisi untuk menentukan apakah sistem tersebut masih dapat dikategorikan beremisi rendah.
Selain itu, sistem ini juga tidak mengeluarkan suara (tidak berisik), kecuali suara dari beberapa peralatan pendukung seperti pompa, kipas, kompresor, dll.
5.      Waktu Pengisian Hidrogen Singkat
Sistem fuel cell tidak memerlukan penyetruman layaknya baterai. Fuel cell harus diisi ulang dengan hidrogen, dimana prosesnya lebih cepat dibandingkan penyetruman baterai.
6.      Cepat Beradaptasi pada Perubahan Pembebanan
Fuel cell memiliki karakteristik yang baik dalam beradaptasi pada perubahan beban. Sistem Fuel cell yang menggunakan hidrogen murni dan digunakan pada sebagian besar peralatan mekanik memiliki kemampuan untuk merespon perubahan pembebanan dengan cepat.
7.      Tidak Bising dan Tidak Berbau
Fuel cell tidak menimbulkan bau tertentu karena zat buangnya berupa H2O atau unsur air. Selain itu fuel cell juga tidak dapat menimbulkan kebisingan. Karena tidak adanya proses pembakaran dan tidak ada pula komponen yang bergerak.

Dalam upaya pengembangan teknologi fuel cell dijumpai beberapa kendala yang dapat menghalangi implementasi fuel cell secara massal, diantaranya:
1.      Sensitifitas pada Kontaminasi Zat Asing
Fuel cell membutuhkan hidrogen murni yang terbebas dari kontaminasi zat asing. Zat asing seperti sulfur dan campuran senyawa karbon dapat menonaktifkan katalisator dalam fuel cell dan secara efektif akan menghancurkannya. Pada mesin kalor pembakaran dalam, masuknya zat asing tersebut tidak menghalangi konversi energi melalui proses pembakaran.
2.      Pengadaan Hidrogen
Hidrogen adalah unsur yang sulit untuk diproduksi dan disimpan. Walaupun hidrogen merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta namun keberadaannya terikat sebagai senyawa oksida. Maka untuk menghasilkan gas hidrogen diperlukan tenaga listrik yang sebagian besar dihasilkan dari sumber energi penyebab polusi. Saat ini proses produksi hidrogen masih sangat mahal dan membutuhkan input energi yang besar.
3.      Rentan terhadap Pembekuan
Apabila temperatur lingkungan di sekitar fuel cell terlampau sangat dingin yaitu pada -10 hingga -20 oC maka air murni yang dihasilkan akan membeku di dalam fuel cell. Kondisi ini dapat merusak membran fuel cell. Untuk itu harus didesain sebuah sistem yang dapat menjaga fuel cell agar tetap berada dalam kondisi temperatur normal untuk beroperasi.
4.      Sistem dan Komponen yang Mahal
Beberapa material alternatif dan metode konstruksi yang baru perlu dikembangkan sehingga dapat mengurangi biaya pembuatan sistem fuel cell.
Dimasa depan diharapkan dapat dihasilkan sebuah sistem fuel cell yang lebih kompetitif dibandingkan mesin pembakaran konvensional.
5.      Ketersediaan Infrastruktur
Masalah lain yang akan timbul jika hidrogen digunakan sebagai bahan bakar adalah kebutuhan infrastruktur untuk pendistribusian hidrogen ke tempat penggunanya.

B.     Perkembangan Terkini Fuel Cell
            Fuel cell didemonstrasikan oleh Sir William Robert Grove, seorang ahli hukum merangkap sebagai ahli fisika amatir, pada tahun 1839, dengan melakukan pembalikan elektrolisa air, elektrode yang digunakan adalah platina. Istilah fuel cell digunakan pertama kali oleh Charles Langer dan Ludwig Mond pada 1889, pada saat mencoba membuat mesin generator dengan menggunakan udara dan gas arang.
            Fuel cell yang telah mulai dikembangakan sejak pertengahan abad ke 20 dan makin digalakkan penggunaannya untuk penggerak mobil pada tahun 1990an. Di negara-negara maju Fuel cell telah banyak yang digunakan untuk kebutuhan stasioner, misalnya pada stasiun pembangkit listrik dengan kapasitas sedang, bahkan telah diuji di Jepang dan Itali dengan kapasitas tinggi.
            Penerapan teknologi fuel cell tersebut masih dihadapkan pada kendala biaya pengadaan yang sangat mahal. Oleh karena itu peneliti dari semua bidang ilmu sedang bekerja keras untuk menemukan metode produksi hidrogen berbahan baku air dengan harga murah. Metode pembuatan hidrigen dengan elektrolisis konvensional sudah ditinggalkan karena menggunakan energi listrik yang mahal. Perkembangan terkini ilmuwan sedang mengembangkan elektrolisis dengan bantuan sinar matahari dan logan Rutenium atau Titanium serta Tungsten ditambah dengan dye sensitizer agar dapat menggunakan sinar tampak yang komposisinya 48 % dari seluruh sinar matahari untuk menghasilkan hidrogen dari air. Namun keberhasilan metode ini baru sebatas skala lab dengan konversi paling tinggi baru 3 % yang belum tergolong dalam kategori ekonomis.



Daftar Pustaka
Anonim. “Benefits”. Fuel Cell 2000. http://www.fuelcells.org/fuel-cells-and-hydrogen/benefits/ (24 sept, 2012)

Ilcham, Adi, dan Mahreni. “Pengembangan Teknologi Bersih berbasis Hidrogen menggunakan Sumber Daya Alam Indonesia”. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” (2011): 1-11

Kurnianingsih, Nia. “Teknologi Penghasil Energi Ramah Lingkungan”. http://www.alpensteel.com/article/65-109-energi-fuel-cell-sel-bahan-bakar/1039--perkembangan-fuel-cell.html (25 sept, 2012)
Suhada, Hendrata. “Fuel Cell Sebagai Penghasil Energi Abad 21”. Jurnal Teknik Mesin 3 (2001): 92-100

Sunday, October 14, 2012

Transportasi Solo Jakarta

Kedua kota ini memang memiliki koneksi transportasi yang bagus. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya jenis moda transportasi yang menghubungkan kedua kota ini. Ramainya urbanisasi dan menggeliatnya industri pariwisata Solo Raya mungkin menjadi penyebab utamanya.

Bus
Bus adalah moda transportasi yang masih menjadi unggulan karena harganya yang terjangkau. Bus yang memiliki trayek Solo-Jakarta antara lain: Rosalia Indah, Harapan Jaya, Kramat Djati, Lorena, Safari, Gunung Mulia, Mulyo Indah, Raya, dan masih banyak lagi.
Saat ini tawaran kelas layanan bus makin variatif. Bahkan ada PO bus yang menyediakan kelas super eksekutif. Kelas pelayanan yang ditawarkan biasanya kelas eksekutif, vip, patas, dan ekonomi. Perbedaan dari kelas-kelas tersebut terletak pada susunan konfigrasi (kelapangan) kursi, servis makan, dan snack. Dari Jakarta penumpang dapat naik/turun di Terminal Rawamangun, Lebak bulus, Pulo Gadung, Kampung Rambutan, dan di beberapa tempat agen bus AKAP seperti PAL dan simpang depok di kota Depok, cikarang (bekasi). Kelemahan dari moda ini adalah lamanya durasi perjalanan akibat seringnya terjadi kemacetan di sepanjang Pantura. Karena sepanjang tahun ada saja perbaikan di jalur ini.

Kereta Api
Moda transportasi yang satu ini memiliki peminat yang sangat banyak karena beberapa keunggulannya seperti bebas macet dan harga yang sangat murah untuk kereta ekonomi. Jadwal yang tersedia juga sangat banyak karena sektor ini dilayani oleh berbagai macam kereta antara lain: Argo Lawu, Argo Dwipangga, dan Bima untuk kereta kelas eksekutif. Perjalanan dengan kereta eksekutif biasanya ditempuh dalam waktu 8-9 jam.
Sedangkan untuk kereta bisnis hanya dilayani oleh kereta Senja Utama solo. Kereta bisnis sudah dilengkapi AC tidak seperti dulu hanya disediakan kipas angin. Untuk kereta ekonomi dilayani oleh kereta Senja Bengawan. Kisaran harga tiket Kereta Bengawan sepertinya masih dikisaran 75ribu-100ribu. Sangat murah bukan? Akan tetapi kereta ekonomi akan berhenti di lebih banyak stasiun sehingga waktu perjalanan menjadi cukup lama. Konfigurasi kursi kereta ekonomi saling berhadapan dengan susunan kursi 3-2 di masing-masing sisi.

Pesawat
Bagi yang memiliki dana lebih tentu moda transportasi ini sangat layak dipertimbangkan. Keunggulannya tentu soal waktu tempuh, dengan pesawat Jakarta-Solo hanya butuh waktu 1 jam saja. Ada beberapa maskapai yang melayani rute ini antara lain: Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air. Dari Bandara Adi Soemarmo ke pusat kota Solo dapat menggunakan bus Batik Solo Trans (10-20ribu) atau naik Taksi dengan tarif yang cukup mahal.